Tuhan tlah mengirimmu sejenak untuk berbagi. Bercerita tentang kasih dan
memberi. Merangkai bait-bait nada dalam irama jiwa. Kau ajarkan aku
untuk melukis dunia. Mengenalkan aku tentang warna. Tampak nyata kala
bias cahaya menyapa. Semuanya saraya menari dalam gegap gempita suka
cita.
Dahulu ku tau kau tak seperti itu. Hati memang tlah memilih dan tertambat. Bukan untuk dilumat dan dihanyutkan begitu saja dalam derasnya aliran sungai. Bukan juga dalam senantiasa tegar bak karang dilautan. Kini kau tlah berubah. Atau aku yang tak mengerti dirimu seutuhnya.
Semua ini juga punya masa. Di dalam batas ruang dan waktu kau tlah menjelma menjadi sosok yang menakjubkan. Mungkin aku tlah silau dengan sinarmu. Mungkin aku juga tlah hanyut dalam lautan prasangkaku. Pesonamu mungkin mulai memudar. Cahayamu Mungkin mulai redup. Tak cukup bagiku untuk terus melangkah dalam jalan yang remang-remang dan gelap. Butuh energi baru agar kilaunya benerang terang. Butuh generang yang menggunjang jiwa-jiwa yang mulai lemas.
Tak harus menjadi Khalil gibran yang terselam dalam lamunan berbuah kemajnunan. Aku masih punya sayap untuk terbang. Tak perlu meranggkak dan merintih dalam perih berkapanjangan. Bukan juga untuk menghukumi diri. Kekuatan sebuah keyakinan yang harus diperjuangkan.
0 komentar:
Posting Komentar