Jumat, 05 April 2013

Begomovirus, Geminivirus



Begomovirus termasuk ke dalam family Geminiviridae, yang merupakan kelompok terbesar penyebab penyakit pada tanaman. Secara structural Begomovirus mempunyai morfologi berupa partikel varion isometric kembar yang selalu berpasangan (twinned-geminate) dengan ukuran berkisar 18-30 nm dan secara genetic mempunyai sebuah DNA genom yang terdiri dari satu atau dua molekul DNA berutas tunggal yang berbentuk sirkular (Gutierrez, 2000 dalam Santoso, 2008).
Begomovirus merupakan genus virus yang menginfeksi tanaman dikotil dengan genom bipartite yang mempunyai gen-gen yang terletak pada dua molekul DNA utas tunggal sirkular yang berbeda (DNA A dan DNA B dengan ukuran masing-masing 2,6-2,8 kb) atau monopartit dengan semua gen-nya terletak pada satu DNA utas tunggal sirkular (2,8 kb). Begomovirus ditularkan oleh serangga kutu kebul dari genus bamisia dengan sifat penularan persisten, sirkulatif dan non-propagatif. Komponen DNA A dan DNA B mengandung gen-gen yang menyandikan protein pada utas sense virus (v-sense) dan utas sense komplementer (c-sense). Komponen DNA A mengandung satu gen (AV1) pada v-sense dan 3 gen (AC1, AC2, dan AC3) pada c-sense. Pada komponen DNA B mempunyai satu gen (BV 1) pada v-sense dan satu gen (BC 1) pada c-sense. Produk protein dari gen BV1 ditempatkan pada inti sel yang berfungsi mengikat DNA, sehingga genom virus yang baru dibentuk dapat dipindahkan ke sitoplasma. Produk protein BC1 ditempatkan pada dinding sel dan membran seluler, dan berfungsi untuk meningkatkan kerja eksklusif dari plasmodesmata dalam pergerakan virus dari sel ke sel. Kedua protein ini berhubungan dalam penentuan kisaran inang virus, namun hanya gen BC1 yang berperan dalam menentukan keparahan gejala dan patogenisas pada Begomovirus (van Regenmortel et al. dalam Santoso 2008).
Genom Begomovirus dapat berupa monopartite atau bipartite yang terdiri dari dua komponen ssDNA (DNA A dan DNA B) yang ukurannya hanpir sama tetapi ukuran nekloitidanya cukup berbeda, kecuali untuk ‘common region’ pendek berukuran sekitar 200 nekloitida yang sangat mirip. Genom Begomovirus mengkodekan 6 open reading frame (ORF) yang saling tumpang tindih secara parsial (V1, V2, C1, C2, C3, dan C4) dan transkripsi gen-gen dari Begomovirus terjadi dalam dua arah pada kedua komponen transkripsi dari genom yang dipisahkan oleh daerah intergenik (Rybicky et al. 2000 dalam Santoso, 2008).
Protein selubung (capsid protein, CP), ORF V1 digunakan untuk menyelubungi genom dan juga sangat penting untuk penyebaran virus (Briddon et al. 1989 dalam Santoso. 2008). Komponen V2 juga berperan dalam melindungi ssDNA virus dan penularan oleh seranga vector. Protein ini juga penting dalam perpindahan virus ketika masuk kedalam system pencernaan serangga kutu kebul untuk melindungi partikel virus dari degradasi (Morin et al. 2000 dalam Santoso 2008).
Protein ORF C1 merupakan protein yang hanya terlibat dalam proses replikasi virus, sedangkan protein ORF C2 merupakan protein yang terlibat dalam pengaktifan transkripsi dari promoter protein selubung (Desbiez et al. 1995 dalam Santoso, 2008). protein ORF C3 berfungsi dalam peningkatan akumulasi DNA virus dan berinteraksi dengan protein CI, sedangkan protein C4 merupakan protein yang berperan penting dalam penentuan gejala dan terlibat dalam inisiasi pembelahan sel, serta mungkin berinteraksi dengan ORF repC1 dan mematahkan mekanisme pertahanan tanaman (van Wazel et al. 2002 dalam Santoso, 2008). Produk protein yang disandikan oleh pre-CP (V2/MP) dan ORF C4 diduga terlibat dalam pergerakan virus dari sel ke sel (Rojaz et al. dalam Santoso, 2008).

0 komentar:

 
;