Selasa, 26 Februari 2013 1 komentar

Utas rasa

Dalam vektor kau bawa pesan sukma.
Hinggap di seberang  mata.
Stilet kau tusukan tepat di dada.
Menembus hati menebar rasa.

Partikel yang tak tampak.
Menyeruak dan mengoyak.
Kini jiwa mulai terbajak.
Dalam sandi-sandi yang sukar dilacak.

Mungkin hanya dua utas.
Ataupun hanya satu utas.
Yang kini mulai meretas.
Layaknya padi yang mulai ber 'nas.

Baik litik maupun lisogenik.
Kau mengklon diri dalam sedetik.
Sulit untuk menampik.
Infeksi rasa yang sistemik.

12.
Minggu, 24 Februari 2013 0 komentar

Pelajaran dari film sang pencerah


"Agama itu bukan aturan-aturan yang dapat dipermudah maupun dipersulit. Agama itu adalah proses. Seperti udara pagi yang kita hirup. Menyegarkan hati dan pikiran kita. Bayangkan jika yang kita hirup adalah angin puting beliung. Tubuh kita tidak hanya hancur tapi terhempas tak berdaya.  Terbawa arus tak tentu arah.
Apakah kita rela melihat umat kita lari dan menjauh dari agama karena kita salah memberikan penegrtian".
Seclumit kalimat yang ada pada film sang pencerah ini membuat kita sadar bahwa dalam dakwah harus benar-benar jeli kepada siapa, kapan dan dimana tempat kita berdakwah. Islam tlah mengajarkan bagai mana kita bersikap manis tidak apatis, tidak kaku, tapi lebih dinamis. Hal yang paling dikhawatirkan jika kita tidak pandai dalam berdakwah maka yang terjadi pada umat hanyalah bukannya mendekat, tapi malah menjauh karena alergi dengan ajaran-ajaran yang menjadi doktrin yang menakutkan.

Berdakwah dengan non muslim maupun dengan muslim sendiri sama-sama mempunyai tingkat kerumitan tersendiri. Terlebih lagi dalam mengingatkan sesama muslim. Nilai-nilai keislaman yang seharusnya ditampilkan dari para pemeluk muslim kini sudah mulai luntur. Islamnya hanya sebatas formalitas. Yang penting punya agama tapi tidak pernah mendalami apa yang ia yakini. Islmanya hanya islam keturunan bukan berislam karena ilmu. Pantaslah sekarang banyak umat muslim yang mulai mengalami kemunduran dalam hal keagamaan dan mulai mendekatkana diri pada hiruk pikuk dan kemanisan dunia. "Bahwa sesungguhnya islam lahir dalam keadaan terasing dan akan kembali dalam keadaan terasing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang dalam terasing tersebut. Karena merekalah yang akan merapikan segala sesuatu yang salah".  Kalimat ini ada ketika terjadi ketidak aturan hukum islam yang dslewengkan dengan nama warisan leluhur. Bahkan sampai sekarang pun hal-hal yang seharusnya bukan menjadi ciri khas islam malah menyeruak menjadi pondasi dengan nama adat.  Generasi muda umat islam harus melek dengan kondisi yang sekarang terjadi di sekitar kita. Tidak hanya mengikuti arus yang tak tentu arahnya. Yang mampu merubah ialah mereka yang mempunyai kematangan berfikir, keimanan, dan kataatan terhadap apa yang diimani.

Mungkin aku terlalu sederhana memandang hidup ini. Sehingga banyak orang yang tidak terima. Hidup berjalan sesuai dengan apa yang kita pikirkan bukan sebaliknya. Mungkin aku akan berpikir sebaliknya. Tapi jika itu pilihanku, maka aku tidak akan mengenal diriku sendiri.  Aku tidak tahu apa yang aku lakukan ini benar.  Kalau aku tahu, aku takkan pernah belajar.
0 komentar

Pesan Rosul


Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari.
Ketujuh sunnah Nabi Shallahu'alaihi wassalam itu adalah:

Pertama: Tahajjud,kerana kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

Kedua: Membaca Al-Qur'an sebelum terbit matahari Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur'an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Ketiga: Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu shubuh.Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid,kerana masjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan ALLAH yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid ALLAH.

Keempat: Jaga solat dhuha,kerana kunci rezeki terletak pada solat dhuha.

Kelima: Jaga sedekah setiap hari.ALLAH menyukai orang yang suka bersedekah dan malaikat selalu mendo'akan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Keenam: Jaga wudhu terus menerus kerana ALLAH menyayangi hamba yang berwudhu.khalifah Ali bin Abu Thalib,"Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu sholat walau ia sedang tidak solat dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya ALLAH".

Ketujuh: Amalkan istighfar setiap saat.Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh ALLAH.

Zikir adalah bukti syukur kita kepada ALLAH.Bila kita kurang bersyukur,maka kita kurang berzikir pula,oleh kerana itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran Islam lainnya. Zikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi,dan dengan zikir berbagai kejahatan dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme.
0 komentar

SALAH LANGKAH


Terkadang kita salah untuk menafsirkan sebuah kalimat secara faktual hanya dengan akal dan pikiran tanpa melibatkan hati. Mungkin apa yang ditujukan dari apa yang seharusnya disampaikan. Ini pun terjadi pada diri kita yang mulai lalai akan fatamorgana cinta. Semua laksana yang disampaikan hambar tanpa rasa, jika dipikir secara logika.

Kisah yang dijalani masuk dari halaman luar sebuah kebenaran. Itu hanya pembenaran bahwa yang dilakukan itu benar. Pada kenyataan yang dipadukan dengan islam adalah salah total. Membalut kisah dengan sentuhan kalimat-kalimat dari kerudung islam agar terhindar dari penyalahan manusia, tapi lupa bahwa Tuhan itu berbeda dengan makhluknya. Untungnya Tuhan kita maha penyayang dan masih menyayangi kita hingga kita masih dalam batas toleransi. Yang mungkin masih ditoleransi , karena tolak ukurnya adalah perilaku yang kita jalani selama ini.

Apa yang kita lakukan satu senti lebih dekat dengan kemaksiatan. Loh ko bisa. Ya dari cara berfikir saya memeng begitu. Kita seharusnya lebih menyibukan diri dengan hal-hal yang membangun cinta kepada Tuhan buka kepada selainNya. Tuhan maha pencemburu. Ya, boleh jadi Tuhan sudah cemburu dengan  kita, karena kisah kita tidak dibingkai dengan rapi sesuai tuntunan islam. Kita tak pandai untuk melipat sekecil mungkin rasa yang ada di dada sehingga rasa yang tumbuh mensejajarkan dengan cinta kepada Tuhan.

Nyanyian-nyanyian dan wewangian-wewangian yang kita hirup dan rasakan semakin melenakan kita. Raga kita memang tak bertemu. Kita hanya bermain dengan bayang-banyang. Komunikasi yang semakin intens menyibakan sekat diantara kita. Seakan kita enjoy berkomunikasi tanpa batas. Hal-hal yang tidak dibenarkan menjadi benar dengan lisan. Hal yang dahulu tabu menjadi lumrah. Mengikuti arus tradisi yang miskin akhlak islami.

Meretas hati yang mulai membara dengan wangian cinta yang mulai merekah.
Kalimat cinta ini yang membuat kita lalai akan pelukan Tuhan. Ada kalanya kita tahu dan faham kalau kita tersesat. Gumam hati ini berucap "mari cari lentera bersama untuk menerangi takdir kita".
0 komentar

kesadaran


Perjalan yang selama ini saya alami membuat saya sadar akan hakekat berislam secara kaffah. Belajar mengimani, memahami dan mengamalkan sedikit demi sedikit ilmu yang baru didapat.  Walaupun pada kenyataanya masih banyak yang labil disana sini.
Tuhanlah yang memberiku jalan sehingga bertemu denganmu dan mengenal keluargamu. Hal yang sangat mustahil jika itu sebuah kebetulan. Darimu dan keluargamu saya belajar banyak, karena itulah saya membatasi diri agar kita semua tetap berusaha menjadi fitrah.
Bukan sebuah kemungkaran malah sebuah kebaikan jika selalu menyambung silaturahmi. Yang menjadi permasalahan adalah jika sudah terpaut dengan hati, sehingga terlalaikan arti sebuah silaturahmi itu sendiri.
Saya bukan malaikat yang terlepas dari dosa, hanyalah manusia biasa yang sedang belajar untuk membahagiakan Tuhan. Apa yang saya lakukan sejatinya untuk menjadi pantas dihadapan Tuhan.
Kalaulah pergaulan ini terasa sangan rumit maka dengan segala keterbatasan alangkah lebih baik untuk menjaga diri.
Kebersihan yang saya pelajari dari islam menuntut saya untuk menjaga kesucian kepada siapa saya berperilaku.
Maka dengan sangat menyesal dan penuh rasa bersalah saya meninta maaf  atas semuanya  baik yang dilakukan secara serampangan maupun secara sistematik.

"apa yang disukai belum tentu itu baik dan apa yang dibenci belum tentu itu buruk, Tuhanlah yang maha mengetahui".
Semoga kita selalu dijaga dari api neraka dan selau didekatkan dengan  wewangian syurga.
 
;