Minggu, 01 September 2013 0 komentar

Konsep Aras Ekonomi

Konsep Aras Ekonomi pertama kali dikenalkan oleh Stern dan kawan-kawan dari Universitas California pada tahun 1959.  Konsep ini terdiri atas konsep Kerusakan Ekonomi (EconomicDamage), Aras Luka Ekonomi (Economic Injury Level), Ambang Ekonomi (Economic Threshold) dan Aras Keseimbangan Umum .
 Gambar 3.1 menunjukkan letak 3 Aras Ekonomi pada keadaan populasi hama yang normal yaitu semua Aras Ekonomi berada di atas Aras Keseimbangan Umum.

Gambar 3.1.   Gejolak Populasi Hama Dan Letak Aras Luka Ekonomi, Ambang Ekonomi Dan Aras Keseimbangan Umum Pada Keadaan Normal (Sumber : Untung, 2003)

Konsep Aras Ekonomi muncul dan berkembang karena pada waktu itu masyarakat (petani) cenderung untuk menggunakan insektisida secara berlebihan tanpa menggunakan dasar yang rasional.  Insektisida digunakan secara terjadwal menurut umur tanaman secara ekonomi dengan alasan preventif tetapi tidak efisien dan mengandung risiko besar bagi kualitas lingkungan, oleh karena itu perlu ditetapkan landasan ekonomi dan ekologi yang dapat digunakan untuk  memutuskan kapan dan di mana pestisida harus digunakan (Untung, 2003 : 65).
Konsep Aras Ekonomi didasarkan pada pengamatan OPT dengan melihat jenis OPT, stadia OPT,  tingkat kepadatannya, tingkat serangannya dan fase pertumbuhan tanaman.  Berdasarkan pengamatan ini dapat dilihat besarnya tingkat kerusakan yang akan terjadi sehingga dapat diputuskan tindakan pengendalian  yang akan dilakukan. Penggunaan pestisida kimia organik sintetik hanya dapat dibenarkan apabila populasi OPT sudah di atas Aras Ambang Ekonomi.  
Kerusakan Ekonomi
Untuk memahami konsep Aras Ekonomi maka perlu diketahui tentang Luka (injury) dan Kerusakan (damage).  Menurut Untung (2003 : 67) dan Sunoto (2003 : 3) Luka adalah setiap bentuk penyimpangan fisiologis tanaman sebagai akibat aktivitas atau serangan OPT, jadi terpusat pada OPT dan aktivitasnya.  Kerusakan adalah kehilangan yang dirasakan oleh tanaman akibat serangan OPT antara lain dalam bentuk penurunan kuantitas dan kualitas produksi, jadi terpusat pada tanaman dan tanggapannya terhadap pelukaan oleh OPT.  Luka tanaman dapat mengakibatkan kerusakan.   `
Stern et.al. (1959) cit. Untung (2003 : 67) menyatakan Kerusakan Ekonomi adalah tingkatan kerusakan tanaman akibat serangan hama yang membenarkan adanya pengeluaran biaya untuk tindakan pengendalian secara buatan dengan pestisida.  Tindakan pengendalian dapat dibenarkan apabila jumlah biaya pengendalian lebih rendah dari pada besarnya nilai kehilangan potensial yang diderita tanaman  karena adanya populasi hama.
Aras Luka Ekonomi
Aras Luka Ekonomi (ALE)  adalah keadaan dimana kepadatan populasi terendah yang dapat mengakibatkan kerusakan ekonomi.  Menurut Mumford dan Norton (1982) cit. Untung (2003 : 67) bahwa dasar konsep Aras Ekonomi adalah konsep Titik Impas (BreakEeven Concept) dalam pengendalian hama.  Pada titik impas ini terjadi kerusakan ekonomi yaitu pada ALE, sehingga apabila dilakukan pengendalian hama di atas titik impas masih akan menguntungkan.  Sebaliknya apabila dilakukan di bawah titik impas  maka hanya akan merugikan petani karena besarnya nilai kehilangan hasil yang diselamatkan lebih rendah daripada biaya pengendalian yang dikeluarkan. 
Ambang Ekonomi
Ambang Ekonomi (AE) merupakan istilah yang sudah dikenal dan digunakan untuk pengambilan keputusan pengendalian hama sesuai dengan konsep Pengelolaan Hama Terpadu (PHT).  Menurut Stern dkk. (1959)  AE merupakan kepadatan populasi hama yang memerlukan tindakan pengendalian untuk mencegah terjadinya peningkatan populasi berikutnya yang dapat mencapai Aras Luka Ekonomi (ALE).  Konsep AE lebih menekankan aspek  pengambilan keputusan kapan dan di mana petani harus menggunakan pestisida agar tindakan tersebut efektif menurunkan populasi hama dan mencegah kerugian lebih lanjut serta meningkatkan keuntungan usaha tani.  ALE lebih menekankan aspek perhitungan ekonomi, biaya, manfaat, untung rugi dari tindakan pengendalian hama dengan menggunakan pestisida. Jadi jelas bahwa AE merupakan Aras Keputusan Tindakan Pengendalian (Untung, 2003 : 71; Wigenasantana, 2001: 7). 
Ambang Ekonomi secara konsepsi letaknya harus di bawah garis Aras Luka Ekonomi (ALE), hal ini karena apabila populasi hama telah mencapai garis AE kemungkinan populasi akan meningkat terus sehingga dapat melewati garis AE.  Stern dkk. (1959) cit. Untung (2003 : 72) menyatakan agar populasi hama tidak mencapai ALE  harus diadakan tindakan pengendalian pada aras populasi  di garis AE.  Penentuan AE dan ALE adalah AE harus di bawah ALE, hal ini dimaksudkan agar petani masih mempunyai waktu untuk menanggapi perubahan yang terjadi di lapangan.  Misalnya apabila dari perhitungan diketahui ALE dari larva penggerek batang padi adalah 5 larva/rumpun maka dapat kita tentukan nilai AE adalah 4 larva/rumpun tanaman.     
Penentuan Ambang Ekonomi
            Penentuan Ambang Ekonomi suatu OPT didasarkan pada : jenis OPT, yaitu apabila OPT tersebut merupakan OPT utama maka nilai AE  cukup tinggi, misalnya hama Wereng (Nephotettix virescens) nilai Ambang Ekonominya adalah 5 nimfa pertunas pada saat tidak ada serangan penyakit Tungro, jika ada serangan Tungro maka  1 nimfa pertunas;  jenis tanaman yaitu menyangkut Nilai Ekonomi tanaman, apakah dipanen daunnya, bunganya, buahnya, akarnya atau keseluruhan tanaman.
Ambang Ekonomi untuk setiap OPT berbeda karena setiap OPT secara biologi dan ekologi tidak sama.  Ada Opt yang menyerang tanaman pada fase pembibitan, fase pertumbuhan vegetatif dan fase generatif pada saat pengisian bulir dan polong.  Ada pula OPT yang menyerang sepanjang umur hidup tanaman.
Jenis tanaman yang dibudidayakan oleh petani dapat mempengaruhi nilai Ambang Ekonomi dari OPT, artinya tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi akan memiliki nilai ambang ekonomi yang tinggi pula.
Monitoring Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Monitoring OPT adalah suatu kegiatan mengamati dan mengawasi perkembangan setiap OPT dan komponen-komponen penyusun agroekosistem.  Pengamatan dilakukan untuk menentukan nilai Ambang Ekonomi dari OPT, sehingga sedikit saja terjadi kenaikan populasi suatu OPT akan cepat diantisipasi dengan melakukan pengendalian yang dianggap cocok untuk kondisi demikian.
Monitoring perlu dilakukan terutama pada daerah-daerah yang berpotensi meledaknya suatu populasi hama, terutama untuk hama-hama utama dan hama potensial yang mudah meledak poplasinya apabila kondisi mendukung.  Monitoring dapat dilakukan secara terjadwal yang dilakukan sejak tanam sampai menjelang panen.    Monitoring ditujukan untuk mengawasi dinamika populasi hama sehingga apabila terjadi kenaikan populasi hama mendekati Aras Ambang Ekonomi petani sudah bisa menentukan keputusan pengendalian yang akan dilakukan.
Sabtu, 24 Agustus 2013 0 komentar

Kaulah Aku

Seberapa kuat kah hati ini untuk tegar selayaknya karang yang diterpa badai. Sebarapa mampukah kaki ini melangkah dalam sebuah pelarian yang kian tak berarah. Seberapa indahkah kala bunga mulai menemui masa penuaannya. Seakan semuanya mulai rapuh, letih dan kian melayu. Tak ada lagi hara yang mampu terserap sempurna. Perlahan tanpa dirasa semua menggenang membuat rapuh dan tak berdaya.

Kala senyawa sederhana ada dan menghapiri tanpa henti seakan menjadi candu. Menyerapnya, meleburnya dan menyebarkan semua efeknya dalam hati yang rapuh.Tunas-tunas rasa makin menampakan geliatnya. Kini saat-saat memulai fotosintesa dengan berbagai rasa terbaik. Berkolaborasi denganmu seakan selalu memproduksi energi terbaik setiap prosesnya.

Kaulah nutrisi terbaikku.
Kaulah energi positifku.
Kaulah Aku.
Kamis, 22 Agustus 2013 0 komentar

Peristiwa Subuh


Kala fajar masih malu-malu
Derap langkah kian menderu
Lurus, rapat menghadapMU
Menggetar arash menara seribu

Kala fajar masih malu-malu
Dalam sujudku yang khusyu
Raga terkoyak seribu peluru

Kala fajar masih malu-malu
Ku seru KAU penuh rindu
Ragaku untukMU
Syahidku dijalanMu
Senin, 29 Juli 2013 1 komentar

Menelisik Sayur Mayur Indonesia

Sayur mayur adalah salah satu makanan yang banyak di gemari, terutama bagi mereka yang vegetarian. Sayur mayur merupakan salah satu makanan yang mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Tapi pernahkah kalian memperhatikan bagaimana cara para pertani membudidayakan tanaman yang kalian konsumsi ??..
Ada hal yang patut diwaspadai oelh konsumen mengenai sayur mayur yang mereka konsumsi. saur mayur yang dijual bebas di pasar mupun di supermarket ternyata masih jauh dari aman. kandungan pestisida yang tinggi yang masih terdapat pada sayur mayur menjadi ancaman serius. 
Loh Ko BISA ???
Mari kita mulai caritahu sebabnya satu persatu.
Sayur mayur biasanya banyak di budidayakan di dataran medium sampai dataran tinggi. Keadaan lingkungan yang baik akan mendukung pertumbuhan sayur mayur tersebut. Tidak ubanhnya dengan manusia yang suka sayur mayur organisme lain juga suka dengan sayur. Mulai dari hama seperti ulat-ulatan, jamur, bakteri sekalipun banyak yang melirik sayur sebagai makanan utamanya atau makan sampingan. karena banyaknya minat untuk menyantap sayuran ini, maka manusia dengan berbagai caranya mengusahakan agar sayuran tetap menjadi bagus untuk dimakan. Dari sinilah muncul berbagai macam cara pengendalian hama, jamur, bakteri, nematoda, Virus dan lain sebagainya. Cara pengendaliannya mulai dari pencegahan sampai menobati tanaman yang sudah sakit. Cara pengendalian ini ditingkat petani sebagai produsen utama sayur mayur yang masih kurang aman. Para petani ini masih sangat minim pengetahuan tentang penganan organisme pengganggu tumbuhan yang baik dan aman. 
Para petani di Indonesia masih dimanjakan dengan penggunaan pestisida yang dijual bebas di kalangan petani. Walaupun sudah ada aturan tentang peredaran pestisida di Indonesia tapi fakta dilapangan masih banyak Pestisida yang dinilai pestisida yang tingkat bahayanya tergolong sangat tinggi karena bersifat kersinogenik (penyebab kanker). 
(1) Pemahaman yang masih kurang tepat mengenai pestisida yang dianggap obat padahal sejatinya bahwa pestisida adalah RACUN. Racun dengan tingkat BAHAYA yang berbeda-beda. Karena menggangap pestisida adalah obat maka para petani tak segan-segan membeli bahkan dengan harga yang lumayan mahal. 
(2) penggunaan pestisida yang tidak memenuhi aturan baik yang dikeluarkan oleh produsen pestisida tersebut. Akibatnya banyak petani yang menggunakan pestisda dengan dosis yang lebih tinggi bahkan sangat tinggi. Dari penggunaan yang berlebihan inilah residunya dalam sayuran sangat tinggi. 
(3) Para petani masih kurang mengerti dengan jenis-jenis pestisida yang beredar. Selain jenis pestisda petani juga masih awam tentang bahan aktif yang terkadung dalam pestisida. Akibat ketidaktahuan ini petani menggunakan pestisida untuk mengendalikan organisme menjadi tidak berpriorganismean..hahaha bahasanya rada aneh.. tapi intinya tidak memperhatikan organisme di lingkungan.
(4) para petani masih kurang faham tentang pencampuran pestisida saat aplikasi. Biasanya petani dalam satu kali penyemprotan menggunakan lebih dari dua jenis pestisida secara bersamaan dengan cara dicampur. Petani terkadang tidak faham jika yang mereka kendalikan itu apa menggunakan pestisida untuk mengendalikan apa. pencampuran antar pestisida mempunyai efek yang berbeda-beda. Jika pestisida satu dicampur dengan pestisida lain maka hasilnya bisa jadi bagus dan tidak berefek. bukan berarti rumus matematika 1 + 1 = 2 ini berlaku di pestisida. bisa jadi 1 + 1 = 1 atau bahkan 1 + 1 = 0 tergantung dari bahan aktif yang terdapat dalam pestisida tersebut. 
(5) waktu aplikasi yang kurang tepat. produk sayuran seharusnya dilakukan aplikasi pestisida maksimal 1 minggu bahkan ada yang 2 minggu sebelum dipanen. tetapi dilapangan kenyakan produk sayuran yang besok mau di panen sekarang masih di aplikasikan pestisida. hal ini menyebabkan racun yang terkandung dalam sayuran makin tinggi apalagi pestisida yang bersifat sistemik. huuuuu megerikan.

Kibat dari ketidak tahuan petani dari semua ini adalah para petani menggunakan pestisida secara berlebih apalagi pada musim penghujan, yang menyebabkan terjadinya pengendapan zat-zat kimia yang bersifat racun bahkan kebanyakan pestisida memicu kanker pada dayur mayur, patogen yang menjadi reisiten atau kebal terhadap pestisida sehingga memicu petani menggunakan dosis yang lebih banyak, peningkatan pengeluaran untuk mengendalikan patogen, dan yang jelas produk yang dihasilkan bukannya sehat tetapi malah menjadi PRODUK RACUN DENGAN WUJUD SAYUR MAYUR. Oleh karenanya konsumen harus lebih cermat, waspada dan teliti lagi untuk membeli sayur mayur yang akan dikonsumsi, bisa jadi itu adalak kamuflase dari pestisida yang berwujud sayuran. sayangilah HIDUP anda sekarang juga, karena hidup cuma sekali.
0 komentar

STRATEGI MEMBANGUN PEMERINTAH YANG JUJUR DAN ADIL

 
Kursi pemerintahan adalah kursi panas bagi siapa saja yang mendudukinya. Kursi yang memegang peranan penting dalam segala aspek maka tidak jarang banyak yang mengincar kursi ini untuk segala kepentingan dan ambisi dari setiap kalangan yang akan berkiprah nantinya.
Bukan hal yang asing lagi jika sebuak kursi untuk jabtan strategis diperlakukan layaknya orang berbisnis. Untuk dapat menduduki kursi tersebut setiap individu maupun kelompok akan mengeluarkan dan yang tidak sedikit seperti halnya data data yang di temukan oleh ICW.
Berdasar perhitungan ICW terhadap laporan dana kampanye delapan partai besar, terdapat selisih jumlah pengeluaran dana kampanye yang cukup mencengangkan. Partai Golkar misalnya, laporan belanja iklan mereka secara resmi kepada KAP hanya Rp 142 miliar. Akan tetapi, dari perhitungan ICW terhadap iklan Golkar di televisi berdasar data AGB Nielsen, setidaknya pengeluaran belanja iklan televisi Golkar mencapai Rp 277 miliar. Itu berarti, terdapat selisih Rp 135 miliar yang sangat mungkin tidak dilaporkan Golkar sebagai pengeluaran.
Laporan pengeluaran dana kampanye partai besar lain, seperti PDI Perjuangan dan PPP, juga termasuk yang mencurigakan. PDI Perjuangan sebagai contoh hanya melaporkan Rp 7 miliar untuk belanja iklan. Akan tetapi, dari data AGB Nielsen, total pengeluaran belanja iklan televisi PDI Perjuangan mencapai Rp 102 miliar. Dengan demikian, selisih laporan resmi dengan estimasi perhitungan ICW mencapai Rp 95 miliar.
Satu partai lagi yang mencolok adalah PPP karena selisihnya Rp 36,4 miliar. Laporan pengeluaran resmi mereka kepada KAP hanya Rp 3,6 miliar, namun total pengeluaran berdasar estimasi ICW mencapai Rp 40 miliar. Partai selanjutnya yang juga terindikasi bermasalah dalam laporan pengeluaran dana kampanye adalah PKS, Partai Hanura, dan PAN meskipun dengan selisih yang lebih kecil.
Wajar saja jika banyak terjadi praktek korupsi dikalangan anggota dewan, untuk mendapatkan kursinya saja sudah susah butuh dana dan waktu yang tidak sedikit. Bualan dan omong kosong serta janji-janji palsu turut serta menyemarakan kegiatan perebutan kursi ini.  Layaknya melelang sebuah lukisan tua yang mempunyai nilai seni yang tinggi. Yang berani menawar dengan harga tinggi dialah yang akan mendapatkannya.
Praktik-praktik korupsi ini menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang sangat luas. Proses pembangunan tidak berjalan dengan semestinya karena uang yang seharusnya untuk kesejahteraan masyarakat malah masuk ke kantong-kantong pribadi. Apalagi di saat negara tengah menghadapi persoalan berat, seperti pengangguran, kemiskinan, dan berbagai bencana alam. Praktik korupsi dipastikan akan semakin menambah beban negara dan rakyat.
Untuk menghilangkan praktek korupsi, tentunya dibutuhkan seorang pemimpin yang layak dan aturan hukum yang sangat jelas, tegas, keras, berat, dan mengikat, tanpa menoleransi usaha penyuapan terhadap hukum yang berlaku. Seyogyanya pula perangkat (aturan) hukum tersebut tidak hanya menjadi wacana saja, tetapi juga diamalkan (dilaksanakan) sebagai realisasi.
Dari hasil polling online yang dilakuakan oleh QB Leadership Center di LeadershipQB.com didapatkan data bahwa karakter seorang pemimpin yang ideal adalah seagai berikut : (a) Jujur dan bersih dari korupsi, serta membangun sistem yang mencegah korupsi. (b) Punya integritas, tegas, dan berani mengambil sikap. (c) Visoner: Punya visi jangka panjang dan mengambil langkah untuk merealisasikannya.
Dalam hal ini ada baiknya jika pemerintah mengambil contoh sistem hukum negara lain dalam menghukum para koruptor yang kelak dapat menghancurkan bangsa ini. Ada baiknya pula jika pemerintah menindaklanjuti praktek korupsi yang merajalela di dalam negara dengan mempelajari penanggulangan kasus-kasus korupsi yang merebak di negara-negara lain yang juga tergolong negara korup, atau negara bebas korupsi. Dengan sendirinya, pemerintah akan lancar dalam merumuskan strategi pembasmian praktek korupsi di Indonesia setelah mendapat masukan dari cara-cara negara lain dalam mengatasi kasus korupsi. Contohnya adalah seperti yang telah dijabarkan oleh Bapak Kwik Kian Gie dalam buku “PEMBERANTASAN KORUPSI: Untuk Meraih Kemandirian, Kemakmuran, Kesejahteraan dan Keadilan” edisi II, yakni dengan menerapkan konsep Carrot and Stick di Indonesia yang telah dilakukan beberapa negara, seperti Singapura atau Republik Rakyat Cina, dan dapat dinilai telah berhasil.
Dalam penjabarannya yang lumayan panjang-lebar namun jelas tersebut, Bapak Kwik Kian Gie menawarkan solusi pemberantasan korupsi di Indonesia dengan menerapkan konsep Carrot and Stick, yang mana arti Carrot dan Stick tersebut adalah sebagai berikut.
Konsep Carrot adalah memberikan pendapatan bersih kepada pegawai negeri yang mencukupi menurut standar sesuai pendidikan, pengetahuan, tanggung jawab, kepemimpinan, pangkat, dan martabatnya (jika perlu dengan tingkat yang tinggi), sehingga orang yang mencari ‘keuntungan lain’ dengan korupsi cenderung enggan, karena telah terpenuhi dengan pendapatan tingginya tersebut.
Kemudian konsep Stick (secara harfiah berarti pentung atau tongkat) diterapkan jika Carrot telah terpenuhi semua, namun yang mendapatkan masih berani melakukan korupsi. Hukuman ini bersifat amat sangat berat, karena tingkat korupsi sudah sangat tinggi dan merajalela dimana-mana.
Salah satu hukuman yang setimpal bagi para koruptor yang telah menyengsarakan rakyat banyak adalah hukuman yang bersifat amat keras, sangat berat, bahkan menurut aturan agama, seperti: hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati. Namun, sebagai bangsa yang berbudi luhur, ada baiknya jika para koruptor yang tingkat korupsinya masih bisa dikatakan sangat rendah diberikan sekali kesempatan untuk memohon pengampunan atas tindakannya, tetapi dengan catatan: segala harta, benda, atau uang yang telah dikorup dikembalikan kepada yang berwewenang seluruhnya alias seratus persen.
Kemudian, jika setelah permohonan ampun diterima dengan pengembalian harta, benda, atau uang yang telah dikorup kepada pihak yang sebenarnya, koruptor tersebut masih berani melakukan korupsi, maka tidak ada kesempatan kedua dan koruptor tersebut harus langsung dijatuhi sanksi atau hukuman seberat-beratnya setimpal dengan praktek korupsi yang telah dilakukannya. Bahkan, agar lebih tegas dan keras, sebaiknya kemungkinan pelaku korupsi tersebut melakukan ‘korupsi ketiga’ ditiadakan dan tentunya hal itu direalisasikan dengan hukuman mati tanpa toleransi.
Dengan hukuman seperti itu, kita harapkan para koruptor menjadi enggan untuk berbuat korup lagi dikarenakan melihat ‘teman-temannya’ mendapat ‘hadiah’ dan praktek korupsi dapat segera berkurang secara berangsur-angsur.
0 komentar

Hijaukan Ibadah

Ruang ligkup ibadah sangatlah luas. Mulai dari ibadahnya seorang hamba dengan Sang Pencipta, hubungan ibadah antara sesama manusia dan ibadah antara manusia dengan lingkungan. Secara keseluruhan ibadah ini untuk menempatkan manusia sebagai khalifah di muka bumi sebagai mana mestinya.
Tiga sub besar dari ibadah tersebut harus berjalan secara berkesinambungan dengan tujuan akhir mendapatkan keridhoan dari Sang Maha Pencipta. Akan tetapi, pada umumnya manusia masih pincang dalam menjalankan ibadah yang seharusnya dilakukan oleh seorang hamba. Ibadah kepada lingkungan adalah hal yang paling sering ditinggalkan. Dampak dari kelalaian ini sudah sudah kita rasakan dari jauh-jauh hari. Berbagai bencana alam yang melanda tidak ubanya adalah dari campur tangan manusia. Oleh karenanya sebagai manusia sudah semestinya untuk menjalankan ibadah kepada lingkungan.
Gerakan 100 ribu selamatkan sawah rakyat program dari Sinergi Fondation-Dompet Dhuafa Jawa Barat, merupakan salah satu contoh dari ibadah kepada lingkungan. Program ini ditujukan untuk menyelamatkan lahan-lahan sawah produktif dari alif fungsi lahan dan untuk menciptakan lumbung desa sehingga kedaulatan pangan Indonesia dapat terselamatkan.
Lahan sawah yang produktif untuk pertanian terutama di Jawa Barat berangsur-angsur mulai menipis. Jawa Barat yang memiliki tingkat kesuburan tanah cukup tinggi jika dibandingkan dengan wilayah lain sekarang mulai ramai-ramai ditimbun untuk ditumbuhi beto-beton pemukiman, jalan dan bangunan lainnya. Investasi yang mahal yang dibangun system pengairan/drainase, system pertanian, system peternakan pada masa penjajahan Belanda sampai pemerintahan Soeharto seakan tidak ada artinya. Sebaliknya pemerintah harus kembali berinvestasi yang mahal untuk menyuburkan lahan-lahan miskin unsur hara untuk dijadikan lahan pertanian baru. Dengan gerakan 100 ribu selamatkan sawah rakyat ini, diharapkan dapat mengurangi laju konversi lahan yang tinggi.
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi akan berbanding lurus dengan laju konsumsi kebutuhan pokok. Pada masa Nabi Yusuf kita sudah diajarkan bagaimana mengelola alam untuk memenuhi kebutuhan penduduk pada masa itu yang akan dilanda musim peceklik selama tujuh tahun. Seharusnya sejarah ini dapat menjadi cermin agar kita mampu menempatkan alam sebagaimana mestinya.
Jika manusia tidak cermat dalam mengelola alam maka akan terjadi kerusakan dimana-mana. Alam akan menjadi tidak seimbang lagi karena ada rantai kehidupan yang terputus. Bencana yang datang silih berganti seharusnya menjadi pukulan telak bagi manusia untuk kembali memperhatikan alam.
Kerusakan yang tampak tidak hanya terjadi di lahan sawah saja tetapi juga di dataran tinggi dan di hutan. Pegunungan yang mulai gundul merupakan ancaman terhadap berbagai bencana yang akan menimpa, mulai dari tanah longsor, banjir, dan kekeringan. Oleh karenanya BUMN (Badan Usaha Milik Negara) melalui anak perusahaannya yaitu BUMN Hijau Lestari (Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari) melakukan penghijauan dilahan milik masyarakat. Konsep yang dijalankan adalah Agroforestri yaitu bertani di hutan dengan konsep 5 F yaitu Food (makanan), Fuel (energy). Food (pakan ternak), Fertilizer (pupuk) dan Farmasi (tanaman obat). Konsep ini cukup terintegrasi mulai dari lemabaga keuangannya, sumber daya alamnya, sumber daya manusianya dan pasarnya.
Dalam Alqur’an surat As-Syuro ayat 128-129 : “Apakah kamu mendirikan pad tiap-tipa bukit bangunan untuk bermain-main. Dan kamu membuat bangunan dengan maksud kalian akan kekal”. Prof. Maman Abdurrahman menyampaikan bahwa Alqur’an telah mengingatkan agar tidak merusak lingkungan. Ia memisalkan dengan larangan mendirikan bangunan di atas bukit dan gunung karena dapat mengurangi daerah resapan air dan dalam jangka panjang akan mengakibatkan rusaknya sumber air.
Islam telah mengajarkan untuk mencintai lingkungan. Dalam setiap kehidupan manusia tidak akan terlepas dari peran penting lingkungan. Karenanya menjaga lingkungan menjadi wajib hukumya bagi setiap muslim yang ada. Dalam Hadist Rosululloh bersabda : seandainya kiamat tiba dan pada tangan seseorang daripada kamu ada sebatang anak kurma, maka hendaklah ia tanpa berlengah-lengah lagi menanamnya’ (Hadist Riwayat Ahmad). Maka mulai dari sekarang, mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri kita hijaukan alam, hijaukan alama semesta, tumbuh suburkan ibadah kita kepedaNya.
Sabtu, 27 Juli 2013 0 komentar

Musim Pahit Petani Stroberi

Stroberi merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Buah yang berasal dari daerah tropis ini hanya bisa di tanam di indonesia pada dataran tinggi yang mempunyai sedikit kesamaan suhu daerah asalnya. Sebaran tanaman stroberi di Jawa Barat ada di  Lembang (Lembang dan Cibodas), Ciwidey (lebih tepatnya di Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan  Rancabali), Garut yaitu di desa Barudua Kecamatan Cipeundeuy dan ada juga di daerah Cianjur yaitu sekitaran cipanas.

Pada tahun ini para petani stroberi mengalami banyak kerugian karena hasil produksi stroberi yang anjlok. Jika pada tahun-tahun sebelumnya para petani dapat memanen stroberi sampai 1 kw/musim sekarang hanya mampu sampai belasan kilo saja. Tak heran jika para petani stroberi mulai mengganti tanaman stroberi dengan tanaman sayuran seperti kubis, bawang daun, brokoli serta tanaman sayuran lain yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

Rendahnya produktivitas stroberi pada musim ini dikarenakan anomali cuaca yang tidak stabil. Tanaman stroberi mampu menghasilkan buah dengan kualitas yang baik jika memasuki musim kemarau, tetapi belakangan hujan malah lebih sering terjadi. Akibat dari anomali musim ini hama dan patogen yang biasa menyerang tanaman stroberi menjadi lebih parah.

Hama yang sering menyerang tanaman stroberi di beberapa tempat di Jawa barat adalah serangan dari hama penggerek akar, kutu daun dan aphis, sedangkan penyakit yang paling umum meyerang adalah busuk buah, busuk akar, bercak daun, dan kerdil yang disebabkan oleh nematoda. Hama penggerek akar, dan penyakit busuk buah dan busuk akar adalah organisme yang paling sering dijumpai pada musim ini. Akibat dari serangan hama dan infeksi patogen ini produktifitas tanaman stroberi turun sampai 80%. 

Selain hama dan  Penyakit yang menyebabkan produktifitas stroberi menjadi kurang maksimal, faktor dari tanaman juga mempengaruhi produksi stroberi ini. pada musim hujan ini tanaman stroberi lebih banyak memunjulkan tunas baru sehingga daunnya jauh lebih banyak dari pada produksi buah. hal ini juga memperparah infeksi patogen seperti jamur dan bakteri karena menyebabkan kelembapan di lahan menjadi lebih tinggi sehingga jamur dan bekteri lebih cepat berkembang. 

Untuk menangani masalah ini terutama yang disebabkan oleh hama dan penyakit para petani masih sering menggunakan pestisida sebagai jalan keluar terbaiknya. Rata-rata petani stroberi menggunakan lebih dari dua jenis pestisida dalam sekali penyemprotan untuk mengendalikan patogen yang menyerang. Dalam prakteknya mereka biasa mencampurnya dengan alasan agar lebih efektif dan efisien. Padahal jika ditinjau lagi bahwa petani stroberi menggunaan dua bahan aktif yang sama sekaligus, dan penetapan dosisnyapun lebih tinggi. Hal ini jelas tidak efektif mala terjadi pemborosan serta dapat merusak lingkungan akibat residu dari pestisida tersebut.
Jumat, 26 Juli 2013 1 komentar

Barudua Si Desa Stroberi

Stroberi ???? siapa sih yang gak tau.. Buahnya itu yang merah merekah, dihiasi dengan biji semu yang membuat buah ini makin mempesona. kalo rasanya gimana??.. rasanya tentu saja macem-macem. sebenarnya sih dua macem manis dan asem hanya saja tingkatan rasanya saja yang berbeda-beda. 

Di Garut ada sentralnya stroberi. tepatnya di Desa Barudua, Kecamatan Cipeudeuy, Kabupaten Garut. Desa ini benar-benar namanya DESA STROBERI. hampir seluruh masyarakatnya menanam stoberi. jarang yang tahu bahwa Garut punya desa unik ini. menurut pemerintah setempat, desa Barudua ini akan digadang-gadang jadi desa Stroberi karena pendapatan utama masyarakat desa ini berasal dari stroberi.

jalan menuju desa ini cukup mudah. desa ini ada di perbatasan antara Garut dan Tasik. kalau mau naik angkutan umum cari saja yang ke arah MALANGBONG, setelah malangbong baru ketemu CIPEUNDEUY. Nah dari situ tinggal tanya saja desa BARUDUA atau BAKOM. 

stroberi yang banyak di budidayakan di desa ini yaitu stroberi varietas Kellybright atau masyarakat biasa sebut kalibret byar mudah ngucapnya, trus ada juga varietas Kalifornia. perbedaan dari kedua jenis ini adalah kalau varietas kalibret buahnya lebih keras, rasanya lebih asam, karena buahnya lebih keras inilah maka bisa bertahan lama, apalagi jika akan di kirim ke pulau luar jawa. sedangkan varietas Kalifornia buahnya jauh lebih manis, produksinya lebih tinggi tetapi buahnya tidak tahan lama serta varietas Kalifornia ini lebih rentas terserang hama dan penyakit. 

Desa Barudua ini sekilas tampak sama dengan CIWIDEY. tetapi secara khusus terdapat perbedaan khusus seperti halnya tempat mandi/jamban yang masih di luar, rasa kekeluargaan yang masih sangat kental dan hawanya tampak berbeda dengan Ciwidey walaupun sama-sama di dataran tinggi. di desa ini juga ada Masjid sangat cocok buah rehat sejenak. Tetapi masih sangat di sayangkan pengunjung masjidnya sangat sedikit, mungkin di karenakan sibuk di ladang. sangat di sayangkan memang, Ketika Sang Maha Kuasa memberikan nikamat yang tidak semua desa mendapatkannya tetapi masyarakatnya seakan mulai sibuk dengan pekerjaan sehingga banyak yang lalai dan lupa siapa yang telah memberikan rizki itu.
Minggu, 21 Juli 2013 0 komentar

Hibur Malam

bersenandung kala kelam.
memanggil hati yang diam.

akankah datang mentari.
untuk mengurai sepi.
merajut mimpi tanpa tepi.

sajak sendu yang ambigu.
tak dapat merunut waktu.
musabab akal dan hati tak padu.
bosan mengkelabu.

sayup tawa.
sayup canda.
mandayu pada irama.
membisik hati dengan manja.

bersenandung kala kelam.
memanggil hati yang diam.

masihkah ada.
mungkinkah lupa.
dia, aku, siapa.
Jumat, 19 Juli 2013 0 komentar

Merekahnya Islam Di Tanah Eropa

Bak bunga yang mulai merekah, wanginya menyeruak kesegala arah, keindahannya memanjakan mata hingga menyentuh kalbu, menarik kumbang-kumbang untuk datang mencicipi kesegaran madu di dalamnya. Begitulah yang dirasa kala bunga islam kian merekah di tanah Eropa. Keharuman islam yang menyeruak memanjakan para penikmatnya, keindahan laku para pemeluknya menjadi warna mahkota islam yang kian menawan. Islam saraya bunga bergelimang madu bagi para pengikutnya untuk mengobati segala kehausan, menjawab segala keraguan, memberikan petunjuk pada jalan yang terang.

Merekahnya islam di tanah Eropa diawali dari insiden 11 Sepetember 2001. Robohnya dua gedung kembar WTC yang digadang-gadang disebabkan oleh aksi terorisme. Preside Amerika pada saat itu, GW Bush menyatakan “Perang terhadap terorisme” yang tidak lain isu ini diarahkan pada umat islam. Peristiwa robonya dua gedung kembar WTC ini menjadi gerbang dikenalnya islam di Barat. Masyarakat internasional sayup-sayup mulai mendengar nama islam. Banyak orang yang bertanya-tanya tentang islam dan apa yang sebenarnya yang islam ajarkan kepada para pemeluknya.

Mereka mulai mencari-cari tentang islam untuk mengobati rasa penasaran mereka. Atas hidayah dan pertolongan Allah, tak sedikit dari mereka mulai mengenal islam dan jatuh cinta pada islam hingga akhirnya bersyahadat. Masyarakat internasional yang memutuskan untuk memeluk islam kian hari bertambah banyak. Perkembangan umat islam di Eropa pada abad 21 ini memang sangat mencengangkan.

Semerbak wangi Islam di Amerika kian menyeruak. Hasil dari survey ‘Muslim Demografi’ pada tahun 2008 menyatakan bahwa jumlah penduduk Amerika yang memeluk agama islam lebih dari 9 juta orang. Padahal pada tahun 1970 penduduk muslim di Amerika hanya sekitar 100 ribu orang. Islam masuk ke Negara Amerika ini pada abad ke-19 (1875 dan 1912). Islam dibawa oleh imigran Timur Tengah dan pada tahun 1947-1960 terjadi peningkatan jumlah muslim yang datang ke Amerika yang berasal dari Negara-negara di luar Timur tengah. Hasil riset Pew Research pada tahun 2007, muslim di Amerika dua pertiganya adalah keturunan asing dan selebihnya adalah berasal dari penduduk asli serta keturunan Afro Amerika.

Keharuman islam pun kembali merekah di Inggris. Islam menjadi agama yang mengalami pertumbuhan tercepat daripada agama lain. Menurut data statistic yang dilansir pada situs pemerintahan Inggris yaitu www.ons.gov.uk, persentase peningkatan umat islam mencapai 1,8% sementara hindu 0,4%, sikh 0,2%, budha 0,1%. Sementara agama Kristen yang menjadi agama mayoritas justru turun 11%. Total jumlah penduduk muslim di Inggris pada tahun 2011 mencapai 2,7 juta, hal ini yang membuat islam menjadi agama terbesar ke dua di Inggris.

Kuncup-kuncup bunga islam pun mulai bertebaran di tanah Jerman. Peningkatan jumlah masjid yang dibangun menandakan peningkatan jumlah pemeluk agama islam. Sejalan dengan peningkatan jumlah masjid yang berdiri, tingkat kekerasan dan perusakan terhadap masjid pun kian marak. Tetapi hal ini tidak akan menghalangi bertebarannya wewangian islam kepenjuru Jerman. Sampai saat ini jumlah muslim di Jerman mencapai 3,2 juta orang dan akan bertambah seiring waktu.

Di Prancis, keharuman islam kian merebak. Negara yang menjadi pusat mode dunia ini tak luput dari keharuman bunga islam yang kian merekah. Hari demi hari, tahun berganti tahun, di berbagai sudut Prancis semakin diselimuti mewangian islam. Islam yang dibawa oleh para imigran dari afrika ini kian merebak di kota mode ini. Banyak warga pribumi berbondong-bondong memeluk islam. Umat muslim di Prancis diperkirakan sudah mencapai 5 juta, dan setiap tahunnya bertambah. Pada tahun 2012, menurut hasil penelitian think tank angka mualaf baru tiap tahunnya berkisar antara 5000 mualaf di Prancis.

Keharuman islam pun mulai bertebaran di tanah Rusia. Pasca runtuhnya rezim Uni Soviet pada decade 80an, benih-benih islam mulai tumbuh subur dan berkembang dengan pesat. Geliat islam di abad 21 semakin membuncah. Berbagai komunitas muslim mulai bermunculan dan masjid-masjid kian bertebaran. Umat islam di Rusia ini mencapai 25 juta yang tersebar di seluruh daerah di Rusia.

Begitu halnya di Belanda. Merekahnya bunga islam di Negeri Seribu Kanal ini semakin mempesona. Keharumannya mulai bertebaran kemana-mana. Sampai saat ini 6% yaitu sekitar 1 juta dari penduduk Belanda memeluk islam. Jumlah penduduk muslim melesat dengan tajam dan hal ini berbanding lurus dengan perkembangan sarana ibadahnya.

Benih-benih islam mulai berkecambah di tanah Eropa. Perlahan tapi pasti benih islam tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat. Akar-akarnya mulai menghujam dengan dalam, batang-batangnya mulai bercabang dan beranting hingga daun bermunculan merimbuni dan memberikan keteduhan. Di beberaa daerah ada yang mulai berbunga, merekah islamnya, menebarkan hearumannya, hingga banyak yang mencarinya. Walaupun tidak sedikit yang berusaha membabatnya, menghalanginya untuk tumbuh, tapi atas izin dan hidayah dari Allah bunga-bunga islam ini kian bertebaran, berhamburan, dan tumbuh dimana-mana.

inilah sepenggal fakta bahwa islam kian diminati bagi para pencari kebenaran hakiki.
 
;