Sabtu, 27 Juli 2013

Musim Pahit Petani Stroberi

Stroberi merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Buah yang berasal dari daerah tropis ini hanya bisa di tanam di indonesia pada dataran tinggi yang mempunyai sedikit kesamaan suhu daerah asalnya. Sebaran tanaman stroberi di Jawa Barat ada di  Lembang (Lembang dan Cibodas), Ciwidey (lebih tepatnya di Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan  Rancabali), Garut yaitu di desa Barudua Kecamatan Cipeundeuy dan ada juga di daerah Cianjur yaitu sekitaran cipanas.

Pada tahun ini para petani stroberi mengalami banyak kerugian karena hasil produksi stroberi yang anjlok. Jika pada tahun-tahun sebelumnya para petani dapat memanen stroberi sampai 1 kw/musim sekarang hanya mampu sampai belasan kilo saja. Tak heran jika para petani stroberi mulai mengganti tanaman stroberi dengan tanaman sayuran seperti kubis, bawang daun, brokoli serta tanaman sayuran lain yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

Rendahnya produktivitas stroberi pada musim ini dikarenakan anomali cuaca yang tidak stabil. Tanaman stroberi mampu menghasilkan buah dengan kualitas yang baik jika memasuki musim kemarau, tetapi belakangan hujan malah lebih sering terjadi. Akibat dari anomali musim ini hama dan patogen yang biasa menyerang tanaman stroberi menjadi lebih parah.

Hama yang sering menyerang tanaman stroberi di beberapa tempat di Jawa barat adalah serangan dari hama penggerek akar, kutu daun dan aphis, sedangkan penyakit yang paling umum meyerang adalah busuk buah, busuk akar, bercak daun, dan kerdil yang disebabkan oleh nematoda. Hama penggerek akar, dan penyakit busuk buah dan busuk akar adalah organisme yang paling sering dijumpai pada musim ini. Akibat dari serangan hama dan infeksi patogen ini produktifitas tanaman stroberi turun sampai 80%. 

Selain hama dan  Penyakit yang menyebabkan produktifitas stroberi menjadi kurang maksimal, faktor dari tanaman juga mempengaruhi produksi stroberi ini. pada musim hujan ini tanaman stroberi lebih banyak memunjulkan tunas baru sehingga daunnya jauh lebih banyak dari pada produksi buah. hal ini juga memperparah infeksi patogen seperti jamur dan bakteri karena menyebabkan kelembapan di lahan menjadi lebih tinggi sehingga jamur dan bekteri lebih cepat berkembang. 

Untuk menangani masalah ini terutama yang disebabkan oleh hama dan penyakit para petani masih sering menggunakan pestisida sebagai jalan keluar terbaiknya. Rata-rata petani stroberi menggunakan lebih dari dua jenis pestisida dalam sekali penyemprotan untuk mengendalikan patogen yang menyerang. Dalam prakteknya mereka biasa mencampurnya dengan alasan agar lebih efektif dan efisien. Padahal jika ditinjau lagi bahwa petani stroberi menggunaan dua bahan aktif yang sama sekaligus, dan penetapan dosisnyapun lebih tinggi. Hal ini jelas tidak efektif mala terjadi pemborosan serta dapat merusak lingkungan akibat residu dari pestisida tersebut.

0 komentar:

 
;