Kamis, 16 Mei 2013

Kesederhanaan Cibogo, Cisalak

Siang itu, pada hari selasa 14 mei 2013, setelah singgah beberapa menit di Kasomalang kabupaten Subang perjalanan pencarian calon peserta Learning Camp Beasiswa Pemimpin Bangsa angkatan 4 saya lanjutkan menuju kp. Cibago rt 14 rw 04 kel. Wayang kec. Cisalak. Perjalanan dari Kasomalang menuju Cisalak tidak lebih dari 2 jam, sebenarnya jaraknya dekat, hanya saja karena banyak menanyakan alamat maka beberapa kali harus berhenti sehingga lebih banyak waktu yang dibutuhkan hingga sampai ketujuan.

Sepanajang perjalanan suasana tampak biasa-biasa saja, seperti halnya daerah lain yang sudah saya kunjungi. Setelah melewati kecamatan Cisalak barulah ketegangan itu dimulai. Diseberang SD yang ada di Cisalak saya menyempatkan diri untuk menanyakan lagi alamat yang akan saya tuju. Dari penuturan ibu-ibu yang saya temui perjalanan masih lumayan jauh sekitar 7 km lagi. 'Jalannya lumayan jelek dan dibibir jurang' kata ibu-ibu dengan sedikit khawatir. 

Hari memeng mulai gelap, cuaca sedang tidak mendukung, mendung telah menyapa lebih cepat. Akhirnya dengan sedikit tenaga yang masih tersisa walaupun badan mulai letih apalagi tangan sebelah kanan yang mulai terasa sakit, saya terus melanjutkan perjanana. Benar saja apa yang disampaikan ibu-ibu tadi. jalannya yang harus ditempuh benar-benar ujung jurang, berbatu, licin karena banyak air yang bercampur dnegan tanah merah, tak ada penerangan, sesekali tergelincir karena ban motor belakang kurang stabil. Tak ada suara yang lebih keras selain suara motor, jalannpun sangat lengang dan itu hanya ada motor saya saja yang lewat. Sesekali melihat tebing tampak sedikit longsoran-longsoran kecil. Perasaan was-waspun mulai menggandrungi. Tak ada orang lagi dijalan, tak bisa lagi bertanya, malam mulai menyeruak. Tiba di sebuah pertigaan kegamangan mulai bertambah, belok sebelah kirikah atau lurus terus. Jika belok itu ada desa sementara jika lurus belum tampak ada desa. Hampir 5 menit diam di atas motor dan akhirnya saya memutuskan untuk lurus. jalan berbatu nan licin terus menerus jadi teman perjalanan. Sakit tangan kanan ini mulai manjadi-jadi. Tak tahan rasanya ingin cepat sampai. masih ada beberapa tanjakan dan turunan yang harus dilewati.

Letih ini sudah sampai puncaknya. Kesabaran benar-benar diuji. Keihlasan benar-benar ditempa. Akhirnya adzan magrib pun berkumandang, dan saya masih dijalan. Beberapa saat setelah adzan magrib jalan sudah sampai pada titik buntu dan disitulah desa terakhir yang ada. Desa yang berdampingan langsung dengan hutan. Itulah kampung Cibogo.
Dengan basuhan air wudhu, letih ini mulai luntur terbawa air yang suci dan jernih ini. teriakandan kegaduhan anak-anak yang sedang mengaji seakan menjadi hiburan dan pembangkit semangat dalam diri. Setelah sholat magrib barulah saya menuju rumah calon peserta LC. Tak begitu sulit untuk menemukan rumahnya. Dia adalah satu-satunya anak yang melanjutkan pendidikan sampai SMA sehingga namanya tersohor sampai ujung kampung. 

Dirumah peserta saya mengobrol banyak dengan kaka-kakanya yang masih dirumah dan belum menikah. Orang tuanya sedang di sawah, menginap disana untuk menjaga sawah yang satu minggu lagi panen. 'kalau tidak ditungguin nanti kehabisan di makan sama babai hutan" katanya. 

Rumah ini tampak sederhana, kampung ini juga sederhana. Kabut tebal jadi selimut tiap malam. Bukit-bukit yang mengelilinginya seakan menjadi barigade untuk menjaga kampung. Tapi begitun seram yang saya pandang. 'Kalaulah terjadi longsor habislah ini kampung' pikirku sejenak. Mau tidak mau saya harus menginap disini semalam dan melanjutkan perjalanan esok. Jalan yang licin, berbatu, berkelok dan gelap apalagi bibir tebing sangat beresiko jika mamaksakan pulang.

Perjalanan ke kp. Cibogo ini memeberiku semangat baru. Walaupun jauh dari peradaban, masih ada lentera-lentera kecil yang mulai menyala. Dengan semangat para pemuda yang giat untuk menimba ilmu walaupun baru satu, saya yakin Kampung Cibogo ini akan bersinar dengan kewibawaannya..

Suatu saat nanti pasti saya akan melihat cahaya itu.
Terimakasih Cibogo.

0 komentar:

 
;